Akhirussanah, artinya secara pas sih gue nggak tau, tapi
berdasarkan informasi yang beredar, kurang lebih maknanya seperti perpisahan. Untuk kali ini gue lagi
nggak pengen bercanda, jadi yang niat awalnya ketawa, mending kalian nggak usah
baca kelanjutan ceritanya atau mungkin juga kalian bisa langsung offline mulai
dari sekarang. Oke?.
Hari ini tadi angkatan gue (angkatan 24 SMA MTA Surakarta)
baru saja mengadakan acara akhirussanah. Sebenarnya gue sendiri kurang cocok
dengan arti kata perpisahan, karena kesannya kita tidak akan bertemu lagi,
sumpah nggak memotivasi banget. Tapi untuk mengganti kata tersebut, gue sendiri
belum ketemu, mungkin dari temen-temen ada yang mau kasih usul, langsung komen
bawah aja nggak apa-apa. Oh iya disini nanti tidak akan gue sediakan tempat
muntah, kalau mau muntah, di luar forum saja.
Kita kan nanti akan bertemu lagi, pastinya dalam suasana
yang lebih menyenangkan tentunya. Setuju kan ?. iyyyaa ^-^
Menurut kalian acara perpisahan itu kita harus gimana sih ?.
Sedih. Haru. Nangis. Berkaca-kaca. Jika iya,muka kalian bakalan berubah secara
drastis dari yang normal menjadi abnormal.
Seperti ini:

Tapi untungnya temen-temen gue tadi nggak ada yang sampai
segitunya. Malahan mereka pada ketawa. Bercanda. Sendau gurau. Senyum lepas.
Dan nggak sedikitpun terlihat raut muka yang mendung. Kenapa ?. gue sendiri
juga nggak begitu paham, karena memang gue bukan psikolog, tapi di dalam otak
gue sedikit tergambarkan bahwa KITA AKAN BERTEMU LAGI. So, ngapain harus
nangis, ngapain harus guling-gulingan segala. Kita tinggal melakukan yang
terbaik buat diri sendiri dan orang lain. Yang terpenting adalah JANGAN SAMPAI
MELUPAKAN MEREKA YANG TELAH MENGIRINGI KITA. Gue nggak akan menuliskan satu
persatu siapa saja, tapi gue berharap kalian akan berpikir sejenak siapa sajakah mereka, lalu
kita buatkan folder khusus di otak kita dan kita masukkan mereka
kedalamnya.lock. Jangan sampai folder tersebut hilang atau terhapus. Kalau
perlu kita buatkan duplicate nya sebanyak mungkin. Gue nulis begini juga dalam
rangka membuat duplicate memori otak gue. Mungkin aja nantinya gue
terfokus pada suatu hal dan lupa tentang hari ini. Jika itu terjadi, gue tinggal
baca lagi tulisan ini. Dan ini pun juga untuk teman-teman kok. Ini hanya satu
dari ribuan cara untuk men-duplicate kan, jika teman-teman ada cara lain.
Silahkan saja, sok atuh kang/neng. ^-^.
Jangan lupa kita doakan taman-teman dalam setiap dialog kita
kepada-Nya. Semoga mereka bisa sukses, bisa menggapai apa yang mereka impikan,
bisa menjadi yang terbaik untuk semua orang, tetap istiqomah dalam beribadah
dan tetap mengamalkan ilmu yang didapatnya. Karena nantinya tidak akan ada lagi
seseorang yang khusus menasehati kita seperti guru-guru di sekolah, tidak akan
ada lagi yang akan memaksa kita untuk shalat wajib, sunah pun nggak juga,
seperti ustadz-ustadz kita, tidak akan ada lagi yang akan membangunkan kita
dengan begitu semangat nya seperti pembina-pembina di asrama. Too different,
guys. Siapkan hati kalian, karena banyak sekali kelokan yang akan kita temui
dan cukup kuat untuk membelokkan niat awal kita. Tak ada pelaut hebat yang
lahir dari laut yang tenang, bukan?. Aku percaya teman-teman semua akan menjadi
hero dalam bidangnya masing-masing.
Gue serasa ngisi pidato saat akhirussanah. Hhhhaaaa ^o^.