Aku hanya bisa memandangimu dari bawah sini. Tak akan pernah aku bisa memegangmu. Cukup jelas bagiku untuk melihatmu dari bawah sini. Tapi aku ragu, apakah kau yang disana juga bisa melihat ku dibawah air yang gelap ini ?. Berharap menjadi sumber inspirasi dan bukan sumber makanan untukmu. Kau yang diatas sana terlihat lepas bebas, karena memang hanya ada angin disana yang menerbangkanmu. Kau bisa pergi kemanapun tanpa ada sesuatu yang bisa menghalangimu. Aku, disini banyak sekali cobaan yang dengan mudah mematahkan niatku untuk mengejarmu. Karang yang keras dan tajam yang siap menghujamku saat aku lengah. Ombak yang besar pun juga sudah berancang-ancang menghantam tubuhku yang kecil ini. Aku sendiri tak yakin dengan sirip-sirip mungilku, apakah aku bisa? Apakah aku bisa mengejarmu yang terus saja terbang di atas sana ?. aku tak yakin jika kau yang disana juga memikirkan hal yang sama denganku di bawah sini. Kita bersama. Ah, imposible.

 Aku hanya bisa berimajinasi dengan otakku. Menggambar sesuatu di atas pasir yang membuatku sedikit merasa bahwa imajinasiku bisa kenyataan. Meskipun aku harus melukiskannya di semua permukaan pasir yang ada dibumi ini. Satu hal yang membuatku begitu semangat hanyalah semoga kau bisa melihatnya dari atas sana. Meskipun aku tak akan pernah bisa bicara denganmu tapi semoga semua yang kulakukan ini bisa membuatmu mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam perasaanku tentang mu. Semuanya. Bisa membuatmu tersenyum kearahku saja sudah merupakan keajaiban.

Aku tidak bisa memejamkan matakau. Tapi aku bersyukur tentang itu karena aku bisa melihatmu sepanjang malam, mengamatimu tidur, memastikan kau baik-baik saja, mendoakan semoga mimpimu indah, semoga mimpi itu menjadi nyata. Meskipun aku selalu ingin bisa tidur, aku selalu berharap bisa menemuimu meskipun hanya didalam mimpi, aku yakin mimpi itu akan indah, kita bisa membuat dunia kita sendiri, nyaman, tenang. Ah, seandainya. Tapi aku tidak bisa menyalahkan diriku sendiri karena kekurangan ini.

Mencari cara untuk mengubah sirip-sirip ini menjadi sayap yang mekar. Yang bisa mengantarku ketempatmu. Yang bisa membuat tubuhku bersanding di sisimu. Yang membuatku merasakan indah hangatnya mentari. Yang membuatku bisa melakukan aktivitas sehari-hari bersamamu. Aku berjanji tak akan pernah membuatmu meneteskan air mata berhargamu. Tak akan sekalipun membuatmu merasa cemas. Berbincang-bincang denganmu tentang banyak hal. Apa yang kau lakukan kemarin, apa yang akan kau lakukan besok. Dan hal itu hanya sebagian kecil dari semuanya.

Bukan hanya aku, tapi ada satu lagi yang sama denganku. Dia disana juga memandangimu. Dan aku takut.