Dika kecil lahir di klaten 09 agustus 1945 1995. Di
masa-masa kehamilannya, mungkin bundanya dika kecil sregep banget makan yupi , karena apa ?, karena dika tumbuh dengan
kondisi yang teramat sangat imut, lucu, empuk, enak dilihat, gampang dijilat, dan mudah di emut.*LOL
Dika kecil
mempunyai nama panjang Andika Wahyu Fadhlilllah dan itu membuat dika sangat
bangga, kenapa? karena, minimal jika dika
kecil di suruh maju oleh gurunya untuk memperkenal kan diri di depan kelas, (1)dika
nggak perlu nyontek nama temannya karena dia punya nama sendiri. Selain itu
jika nanti dika hilang di tempat WC umum dan ditanya namanya siapa? (2)Dika
bisa jawab dengan maconya. Karena petugas tahu, lalu di umumkanlah lewat papan wanted (kalau di papan tulis nantinya
dikira bapak guru sedang mencatatkan species baru homosapiens, dan di abadikan
oleh para murid di catatan masing-masing), akhirnya dika kecil bisa bertemu
lagi dengan orang tuanya dan hidup bahagia selamanya. Dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan dengan nama, wow hebatnya sebuah nama. Hal ini juga di pengaruhi oleh faktor kekreatifan dan keinisiatifan orang tua, iya, jika saja orang tua dika tidak kreatif dan inisiatif maka mereka akan berpikir tentang "apalah arti dari sebuah nama", wah parah banget kalau begini, dan akhirnya dika kecil tidak punya nama sehingga mungkin kejadian seperti ini akan benar-benar terjadi.cek.
*dika hilang
*dika nangis
*dika di temu om-om
*dika di introgasi
“nama adek siapa ?”
“ng ng ng nggak tau..huwaaa”
*om nya ngilang
*dika tidak bertemu orang tuanya untuk selamanya
*tamat
*dika di introgasi
“nama adek siapa ?”
“ng ng ng nggak tau..huwaaa”
*om nya ngilang
*dika tidak bertemu orang tuanya untuk selamanya
*tamat
Makanya buat teman-teman, berbanggalah dengan nama
masing-masing dan jangan saling meledek ya ? janji lho ? #pasangmukaibuguru.
Keluarga dika kecil suka benget pindah rumah, yang awalnya di
klaten sekitar dika umur 2 tahun, lalu pindah lagi saat dika umur 3 tahun, lalu
pindah lagi di umur 5 tahun, lalu pindah lagi untuk terakhirkalinya di umur 6
tahun dan menetap hingga sekarang di matesih, karanganyar (di tempat ini pula
dika kecil pertama kali mengenyam pendidikan, cerita selengkapnya akan di bahas
nanti, penasaran ? ,gue juga). Acara pindahan ini mungkin karena orang tua dika
kecil yang suka ikut andil dalam program
pemerintah. Pemerataan penduduk (yang rata yang berbahagia).
Dika kecil sering di ajak ayahnya untuk berburu ular belut
di sawah. Serasa jadi si bolang (waktu itu belum ada lho), dika kecil merasa
sangat bersemangat. Seluruh benua pun di jelajahi, luasnya samudra pun di
arungi dan tanpa rasa takut. Apadaya, api dibalas api, nyawa di balas nyawa,
dika kecil mati muda karena harus bertarung dengan ganasnya belut raksasa
berkepala sapi dan beracun (fyi: setetes racunnya mampu membunuh ribuan ekor
dinosaurus). Untung ini hanya terjadi di otak gue.*fiuh. Aslinya dika kecil dan
ayahnya pulang dengan selamat dengan membawa satu ember penuh ular belut.*huft.
BELUT
Belut oh belut
kau begitu empuk
kau begitu licin
kau begitu berlendir *hek
kau begitu empuk
kau begitu licin
kau begitu berlendir *hek
gila lo
BalasHapuskurang pekok cil
BalasHapus